Kajian Transformasi Pasar Tradisional Kota Banjarmasin di Era Disrupsi

KAJIAN TRANSFORMASI PASAR TRADISIONAL KOTA BANJARMASIN DI ERA DISRUPSI

(Tahun 2019)



Tim Peneliti

Tim Kajian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

 

Ringkasan

1. Pasar tradisional saat ini berhadapan dengan pasar modern, toko modern serta maraknya pergeseran budaya berbelanja dari offline ke online.

2. Dari sisi supply, terdapat dua masalah yaitu lokasi dan bangunan fisik pasar yang mengakibatkan pergeseran transaksi pasar retail dari offline ke online 

3. Dari sisi demand, terdapat dua masalah yaitu daya beli dan pola belanja masyarakat yang mengakibatkan semakin menguatnya peran generasi millennial. 

4. Secara umum pasar retail di Indonesia  berkembang mengikuti pola di negara maju yang telah bertransformasi lebih dulu dan memiliki peran semakin kecil baik karena :

ü Kebijakan yang kurang tepat

ü Sarana fisik pasar yang kurang adaptif

ü Lambatnya pasar beradaptasi terhadap perubahan

ü Pertambahan pedagang yang lambat

ü Buruknya manajemen

ü Berubahnya selera dan trend alamiah 

5. Untuk bertahan di masa depan, Pasar Tradisional perlu beradaptasi dengan kebutuhan dan selera konsumen, yaitu:

ü Maraknya internet of things (IoT)

ü Lokasi yang efektif dengan kombinasi internet atau tempat yang bergerak

ü Perlu memberikan pengalaman berbelanja yang unik dan menyenangkan bagi konsumen sehingga perlu menekan biaya untuk sewa tempat, karena itu tempat cenderung lebih kecil namun menarik.

6. Beberapa temuan kajian :

ü Lokasi sebagian besar Pasar tradisional di Kota Banjarmasin kurang strategis sementara toko maupun pasar modern umumnya menempati di lokasi strategis dan tersebar merata di seluruh bagian kota.

ü Kondisi fisik pasar tradisional umumnya kotor, kumuh dan kurang aman sementara toko dan pasar modern bersih, aman dan nyaman.

ü Berdasarkan hasil kajian, diperoleh data bahwa telah terjadi pergeseran preferensi berbelanja dari offline menuju online secara umum di masyarakat

7. Oleh karena itu pasar tradisional harus melakukan penyesuaian untuk menjawab tuntutan perubahan tersebut agar tidak kehilangan konsumen.

 

 

Rekomendasi Kajian

Agar sesuai dengan kebutuhan pedagang dan konsumennya, Pasar Tradisional di Kota Banjarmasin harus melakukan transformasi yaitu : 

1. Model revitalisasi

Revitalisasi pasar hendaknya diarahkan pada upaya mewujudkan kebersihan, kenyamanan, keamanan, keramahan terhadap lansia dan kalangan disabilitas, keindahan, dan kenyamanan pasar dari berbagai segi.

2. Kapasitas dan jenis pasar

Resizing dan regrouping beberapa pasar yang secara fisik belum sesuai jumlah maupun ukurannya, mengacu pada SNI mengenai pasar tradisional.  

3. Fasilitas dan fungsi pasar

Menyesuaikan dengan kebutuhan generasi millennial yang akan berperan baik sebagai konsumen maupun penjual.

4. Sumberdaya manusia

SDM pasar tradisional harus dirancang untuk siap menghadapi era disrupsi yang ditandai antara lain oleh maraknya transaksi online, serta berkembangnya budaya 4.0 yakni internet of things (IoT) dalam berbagai sarana publik.

 

SKPD terkait

-   Dinas Perdagangan dan Perindustrian

-   Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama