KAJIAN INVENTARISASI KARAKTERISTIK RUANG SUNGAI DALAM RANGKA OPTIMASI POTENSI SUNGAI DI KOTA BANJARMASIN
(Tahun 2019)
Tim
Kajian Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
Ringkasan
- Penelitian
ini menggunakan analisis pada ruang atas dan ruang bawah sungai. Pada ruang
atas sungai digunakan Analisis Ruang Kawasan sedangkan pada ruang bawah sungai
digunakan Analisis Batimetri (studi kedalaman sungai), juga dilakukan Analisis
Karakter Kawasan
- Cakupan
studi ini secara khusus akan menggali karakteristik tipe Sungai Sedang (SS),
terutama 5 (lima) ruang sungai yang mampu mewakili sungai lainnya di Kota
Banjarmasin, yaitu Sungai Kuin Kacil, Sungai Awang, Sungai Anjir Mulawarman,
Sungai Pelambuan dan Sungai Pekapuran yang merupakan proyeksi konsentris ruang
sungai mulai dari konteks rural hingga pusat kota.
- Setiap
sungai memiliki karakteristik serta potensi yang berbeda satu sama lain, oleh
karena itu penanganan dan pengembangannya hendaklah mengikuti kebutuhan.
1. Sungai
Kuin Kacil, dengan karakter alamiahnya, konektivitas serta tipe riverfront yang kuat, menjadikannya
layak untuk dikembangkan menjadi area Cultural
Education Environtment Riverfront.
2. Sungai
Awang, memiliki karakter aktivitas, lingkungan permukiman, dan alamiah yang
kuat sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi area Working Riverfront dan Residential Riverfront.
3. Sungai
Anjir Mulawarman, memiliki karakter alami, konektivitas dan riverfront yang kuat, sehingga
berpotensi untuk dikembangkan menjadi area Natural
Riverfront.
4. Sungai
Pelambuan, dapat dikatakan memiliki karakter aktivitas dan lingkungan perumahan
yang kuat sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi area Working Riverfront dan Commercial Riverfront.
5. Sungai
Pekapuran, memiliki karakter lingkungan permukiman dan aktivitas yang dominan
sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi area Working Riverfront.
Rekomendasi Kajian
1. Pengembangan
Open Space. Adanya Siring dan turap
yang menghalangi daur hidup biotik dan siklus rantai makanan perlu disetting agar desainnya ramah lingkungan.
Metode kombinasi antara siring alam yang diwakili perakaran pohon mangrove
dengan siring buatan perlu diterapkan ke ruang sungai agar tercipta ekosistem
sungai yang sehat dan memiliki daya dukung tinggi.
2. Pengembangan
Fungsi Lahan. Hendaknya pertumbuhannya tidak berada di atas ruang sungai, namun
berkembang bersama secara berdampingan dengan potensi sungainya.
3. Pengembangan
Bentuk dan Massa Bangunan. Bangunan yang sudah terlanjur ada diberlakukan
pembatasan ketat agar pertumbuhan bangunan di atas air tetap dalam kondisi
stagnan.
4. Pengembangan
Jalur Transportasi Sungai. Infrastruktur jembatan sungai-sungai besar hingga
sungai sedang struktur tiangnya ditinggikan agar mampu melayani lintasan
transportasi lokal.
5. Pengembangan
Aktivitas Kawasan Ruang Sungai. Diperlukan penekanan rekreatif pada penataan
masing masing ruang sungai yang dapat menyatu dengan unsur yang formal ataupun
unsur ekosistem.
- Untuk
tipe yang hulunya berupa Sungai Besar (SB) dan juga bermuara ke SB (atau
sebaliknya) maka selain fungsi utama sebagai drainase primer perkotaan dan
jalur wisata kota, dapat dikembangkan potensinya dengan cara Konservasi
Bantaran untuk memperkuat Karakter Bantaran Sungai. Untuk tipe yang hulunya
berupa SB dan bermuara ke Sungai Sedang (SS) (atau sebaliknya) juga berlaku hal
yang sama.
- Untuk
tipe yang hulunya berupa SB dan bermuara ke Sungai Kecil (SK) (atau sebaliknya)
maka selain fungsi utama sebagai drainase sekunder perkotaan, dapat
dikembangkan potensinya melalui konsep Kampung Tematik dengan mendesain
permukiman tepian sungainya berorientasi dua muka (Jalan dan Sungai), hal ini
juga bertujuan untuk memperkuat Karakter Bantaran. Untuk tipe yang hulunya
berupa SS dan bermuara ke SK (atau sebaliknya) juga berlaku hal yang sama.
- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
- Dinas Lingkungan Hidup
- Dinas Perumahan dan Permukiman
- Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
- Dinas Perhubungan
- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata